MEMASYARAKATKAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI (IPTEK)
MEMASYARAKATKAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI (IPTEK)
Gelombang kemajuan
Iptek di beberapa bidang seperti transportasi, komunikasi, informasi, dan
energi telah banyak membawa perubahan pada kehidupan dan gaya hidup manusia
yang lebih dinamis. Mobilitas dan segala kemudahan gaya hidup, hanya dapat
diperoleh, ketika kemajuan yang lain dicapai yaitu kemajuan teknologi dan
pengelolaan energi. Ketersediaan energilah yang merupakan faktor utama yang
menggerakkan kemajuan peradaban manusia.
Pendidikan Iptek
diterapkan sejak dini melalui pendidikan formal dari SD, SMP, SMA sampai
perguruan tinggi. Semangat untuk meneliti sudah diterapkan sejak SD. Setiap
liburan panjang para murid SD mendapat pekerjaan rumah tentang penelitian yang
bertema bebas. Hasil penelitian mereka berupa laporan dan diumumkan di depan
teman-temannya di kelas. Begitu juga di tingkat SMP dan SMA, mereka sudah
dikenalkan dengan budaya meneliti, walaupun mereka laksanakan secara kelompok.
Sedangkan pada tingkat perguruan tinggi, menempati peran yang sangat strategis.
Sosialisasi Iptek di
Idonesia masih belum memadai. Kenyataan memang ada situs yang menyajikan berita
tentang Iptek, dan berita ini selalu update setiap hari. Namun yang dapat menikmati
hanyalah kalangan yang mampu mengoperasikan internet, antara lain dari kalangan
pelajar, inipun masih sangat terbatas di daerah perkotaan dan daerah pinggiran.
Memang pendidikan Iptek telah dimasukkan dalam kurikulum sekolah mulai dari SD,
SMP, SMU, sampai perguruan tinggi. Namun inipun masih sangat terbatas dalam
penguasaan teknologi modern tersebut. Sebagai contoh sederhana, banyak dijumpai
di kalangan pelajar bahkan mahasiswa sekalipun masih banyak yang belum mampu
mengoperasikan computer. Dengan kondisi seperti tersebut di atas, akibatnya
informasi Iptek hanya dapat merambah pada masyarakat golongan menengah ke atas.
Sedang masyarakat pedesaan belum dapat menikamati hasil perkembangan Iptek
tersebut.
Alat yang paling
efektif untuk penyebaran Iptek adalah media massa, dan media elektronika.
Khususnya televisi, selain sebagai ajang promosi/iklan produk-produk berteknologi
baru, juga sebagai alat informasi yang efektif untuk memasyarakatkan Iptek.
Sekarang di Indonesia TV dan koran daerah telah menjamah pedesaan, sehingga
menambah kelancaran informasi bagi masyarakat, termasuk informasi tentang
penelitian. Karena sosialisasi tentu saja membutuhkan produk penelitian yang
inovatif, dan tidak ada hasilnya jika penelitian itu berhenti. Disinilah
perguruan tinggi dan lembaga penelitian dituntut perannya dalam
mensosialisasikan hasil penelitiannya kepada masyarakat. Dengan
disosialisasikannya hasil penelitian, akan menambah wawasan kepada masyarakat
tentang perkembangan Iptek saat ini.
Sebagai contoh, dengan diketemukannya
kromatografi yaitu teknik cepat diteksi ion. Hal ini sangat penting diketahui
oleh masyarakat, karena dengan tehnik tersebut dapat diketahui kualitas air
(air ledeng, air sungai, air danau) apakah mengandung logam-logam yang
membahayakan atau tidak. Kontrol terhadap kualitas air ini sangat penting
karena beberapa efek yang fatal bisa terjadi, diantaranya karena jatuhnya hujan
asam dapat meningkatkan keasaman air danau, air sungai, bendungan yang pada
akhirnya akan mematikan pada kehidupan di air.
Penemuan di atas tidak
lain sebagai akibat kemajuan dan perkembangan Iptek. Seperti sudah diuraikan di
atas tujuan Iptek adalah untuk meningkatkan kesejahteraan manusia, maka sudah
selayaknya jika penemuan-penemuan tersebut diketahui oleh masyarakat. Dengan
demikian masyarakat dapat memanfaatkan penemuan-penemuan baru tersebut dalam
kehidupannya. Atau sebaliknya masyarakat dapat mengantisipasi hal-hal yang
dapat merugikan dirinya sebagai akibat penemuan baru tersebut. Hal-hal apa yang
harus dilakukan dan dihindari agar dampak negatif tersebut tidak merugikan atau
bahkan membahayakan bagi kehidupannya.
Komentar
Posting Komentar